Sebagai seorang penerjemah praktisi yang professional yang membuka layanan Jasa Penerjemah, Kita
tentunya harus memahami juga aspek-aspek landasan teoritiknya. Landasan
teoritik itu dapat dijadikan sebagai arah dan penuntun bagi para penerjemah
praktisi, sehingga hasil terjemahannya benar-benar teruji secara ilmiah dan
dapat diukur dengan parameter akademik yang rasional. Untuk memahami landasan
teoritik dari sebuah ilmu penerjemahan, pada sesi ini dipaparkan beberapa
permasalahan penerjemahan dalam bentuk wawasan-wawasan yang sistemastis.
Batasan Penerjemahan
Perlu kiranya sebagai penerjemah praktisi untuk memahami
secara teoritik apa itu penerjemahan. Pertama, Anda perlu memahami dulu apa
yang dimaksudkan dengan translation (penerjemahan) serta aspek-aspek
yang bertalian dengannya. Kita dapat menganalogikan penerjemahan dengan
ketrampilan lain dalam olah raga, umpamanya berenang, Agar kita dapat belajar dengan baik, kita perlu mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan tujuannya, alat (sarana) yang diperlukan serta
cara berenang dengan gaya tertentu. Pengetahuan itu dapat dijadikan bekal agar
berenang itu bermanfaat, menyenangkan, dan tidak membahayakan. Pengetahuan
demikian diharapkan akan membantu perolehan ketrampilan dengan lebih cepat
daripada ketrampilan yang didapat dengan mencoba-coba sendiri dan melakukan
kesalahan (trial dan error). Proses belajar dengan cara yang terakhir
disebutkan ini mungkin lebih lama prosesnya dan boleh jadi tidak efektif.
Dalam penerjemahan, terdapat beberapa hal yang perlu
diketahui dan dipersiapkan oleh penerjemah agar kegiatannya dapat dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Anda akan diberi informasi yang
pokok-pokok tentang ini. Hal ini dimaksudkan agar Anda dapat memperoleh bekal
untuk mengembangkan ketrampilan menerjemah.
Penerjemahan, secara umum merupakan salah satu bentuk
komunikasi. Dalam komunikasi tersebut terlibat beberapa unsur, antara lain
seperti berikut:
1. Penulis teks bahasa sumber.
2. Teks yang ditujukan untuk pembaca bahasa sumber.
3. Penerjemah yang menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran serta ketrampilan
menerjemahkan.
4. Teks
terjemahan dalam bahasa sasaran
5. Pembaca
teks terjemahan
Dalam
penerjemahan teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, urutannya dapat
dijelaskan sebagai beri kut: satu, penulis - teks sumber (asli); dua,
masyarakat pem baca bahasa Inggris dan atau penerjemah; tiga, teks terje mahan
masyarakat pembaca bahasa Indonesia.
Pada penjelasan
di atas, terlihat peran jasa penerjemah tersumpah sebagai jembatan atau
penghubung antara penulis asli dengan pembaca dalam masyarakat bahasa lain.
Dalam hal ini yang dilakukan oleh penerjemah, adalah menghasilkan teks
terjemahan agar pesan dari penulis asal dapat dibaca pem baca bahasa lain,
umpamanya bahasa Indonesia. Dengan kata, lain tugas penerjemah adalah
menerjemahkan. Sampai di sini, Anda mungkin bertanya, apa yang dimaksud kan
dengan penerjemahan itu?
Dalam
kaitan ini John Catford (1965:20) memberikan definisi sebagai "the
replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual
material in another language (TL)". Ini dapat diterjemahkan dengan
"pengalihan materi tekstual dalam suatu bahasa (bahasa sumber) dengan ma
teri tekstual yang sepadan dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran)".
Yang
dimaksud dengan materi tekstual, dapat berupa buku, bagian buku, paragraf,
kalimat, frase, ataupun kata. Materi tekstual dalam bahasa sumber (source
language) di harapkan diganti dengan materi tekstual dalam bahasa sa saran
(target language) yang ekuivalen (sepadan).
Pengertian
ekuivalen (sepadan) hendaknya dilihat sebagai kesamaan yang dianggap setara
(dalam pengertian kurang lebih), karena pemadanan suatu ungkapan dengan ungkapan
betul-betul persis cukup sulit. Lebih lagi tiap bahasa mempunyai keunikan masing-masing dalam
unsur-unsurnya.
baca juga : Jasa Interpreter Tersumpah di Jakarta Selatan