Kamis, 22 September 2022

Landasan Teori Dalam Penerjemahan

 

 


Sebagai seorang penerjemah praktisi yang professional yang membuka layanan Jasa Penerjemah, Kita tentunya harus memahami juga aspek-aspek landasan teoritiknya. Landasan teoritik itu dapat dijadikan sebagai arah dan penuntun bagi para penerjemah praktisi, sehingga hasil terjemahannya benar-benar teruji secara ilmiah dan dapat diukur dengan parameter akademik yang rasional. Untuk memahami landasan teoritik dari sebuah ilmu penerjemahan, pada sesi ini dipaparkan beberapa permasalahan penerjemahan dalam bentuk wawasan-wawasan yang sistemastis.

 

Batasan Penerjemahan

 

Perlu kiranya sebagai penerjemah praktisi untuk memahami secara teoritik apa itu penerjemahan. Pertama, Anda perlu memahami dulu apa yang dimaksudkan dengan translation (penerjemahan) serta aspek-aspek yang bertalian dengannya. Kita dapat menganalogikan penerjemahan dengan ketrampilan lain dalam olah raga, umpamanya berenang, Agar kita dapat belajar dengan baik, kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan tujuannya, alat (sarana) yang diperlukan serta cara berenang dengan gaya tertentu. Pengetahuan itu dapat dijadikan bekal agar berenang itu bermanfaat, menyenangkan, dan tidak membahayakan. Pengetahuan demikian diharapkan akan membantu perolehan ketrampilan dengan lebih cepat daripada ketrampilan yang didapat dengan mencoba-coba sendiri dan melakukan kesalahan (trial dan error). Proses belajar dengan cara yang terakhir disebutkan ini mungkin lebih lama prosesnya dan boleh jadi tidak efektif.

 

Dalam penerjemahan, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan oleh penerjemah agar kegiatannya dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Anda akan diberi informasi yang pokok-pokok tentang ini. Hal ini dimaksudkan agar Anda dapat memperoleh bekal untuk mengembangkan ketrampilan menerjemah.

 

Penerjemahan, secara umum merupakan salah satu bentuk komunikasi. Dalam komunikasi tersebut terlibat beberapa unsur, antara lain seperti berikut:

1. Penulis teks bahasa sumber.

2. Teks yang ditujukan untuk pembaca bahasa sumber.

3. Penerjemah yang menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran serta ketrampilan menerjemahkan.

4. Teks terjemahan dalam bahasa sasaran

5. Pembaca teks terjemahan

 

Dalam penerjemahan teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, urutannya dapat dijelaskan sebagai beri kut: satu, penulis - teks sumber (asli); dua, masyarakat pem baca bahasa Inggris dan atau penerjemah; tiga, teks terje mahan masyarakat pembaca bahasa Indonesia.

 

Pada penjelasan di atas, terlihat peran jasa penerjemah tersumpah sebagai jembatan atau penghubung antara penulis asli dengan pembaca dalam masyarakat bahasa lain. Dalam hal ini yang dilakukan oleh penerjemah, adalah menghasilkan teks terjemahan agar pesan dari penulis asal dapat dibaca pem baca bahasa lain, umpamanya bahasa Indonesia. Dengan kata, lain tugas penerjemah adalah menerjemahkan. Sampai di sini, Anda mungkin bertanya, apa yang dimaksud kan dengan penerjemahan itu?

 

Dalam kaitan ini John Catford (1965:20) memberikan definisi sebagai "the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL)". Ini dapat diterjemahkan dengan "pengalihan materi tekstual dalam suatu bahasa (bahasa sumber) dengan ma teri tekstual yang sepadan dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran)".

 

Yang dimaksud dengan materi tekstual, dapat berupa buku, bagian buku, paragraf, kalimat, frase, ataupun kata. Materi tekstual dalam bahasa sumber (source language) di harapkan diganti dengan materi tekstual dalam bahasa sa saran (target language) yang ekuivalen (sepadan).

 

Pengertian ekuivalen (sepadan) hendaknya dilihat sebagai kesamaan yang dianggap setara (dalam pengertian kurang lebih), karena pemadanan suatu ungkapan dengan ungkapan betul-betul persis cukup sulit. Lebih lagi tiap bahasa  mempunyai keunikan masing-masing dalam unsur-unsurnya.

baca juga : Jasa Interpreter Tersumpah di Jakarta Selatan